Dampak Perang Dunia II Terhadap Pergolakan Ideologi Politik Dan Ekonomi Di Era Industrialisasi 4.0
DOI:
https://doi.org/10.71029/bayyin.v2i2.53Keywords:
Perang Dunia II, Ideologi Politik, Populisme, IndustrialisasiAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak Perang Dunia II terhadap Pergolakan Ideologi Politik dan Ekonomi di Era Industrialisasi 4.0 yang digunakan sebagai studi kritis melalui pendekatan sosio-historis dan kualitatif deskriptif. Dengan harapan tulisan ini dapat menjelaskan secara deskriptif-analisis didukung dengan kajian pustaka yang diperoleh serta penjelasan secara empiris dan teoritis. Adapun teori yang digunakan pada tulisan ini adalah teori ruang publik (Public Sphere) yang dikemukan oleh Jurgen Habermas, teori Elit yang dikemukan oleh Gaetano Mosca dan Vilfredo Pareto dan teori Oligarki yang dipopulerkan oleh Jeffrey Winters. Pandangan-pandangan lain mengenai ekonomi-politik diambil dari pelbagai kutipan buku dan jurnal karangan Vedi Hadiz. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan kesenjangan sosial, ekonomi dan politik adalah dampak besar dan mengakar bagi seluruh umat manusia di muka bumi. Selain itu, penghayatan atas agama dan pemahaman ideologi yang hanya segelitir orang memahaminya menjadi dampak Perang Dunia II yang berdampak pada ketimpangan intelektual bagi masyarakat. Sehingga apapun yang diperoleh pada sosial media menjadi asupan primer dalam kognitif tiap-tiap penggunanya.
Downloads
References
Chalmers, I., & Hadiz, V. R. (1997). The Politics of Economic Development in Indonesia (Contending Perspective). New York: Routledge Studies in The Growth Economies of Asia.
CNN Indonesia. (2020, July 02). Trump Sebut Slogan Black Lives Matter Simbol Kebencian. Retrieved February 10, 2023, from CNN Internasional: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200702101814-134-519914/trump-sebut-slogan-black-lives-matter-simbol-kebencian
Darmalaksana, W. (2020). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Studi Lapangan. Jurnal UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 1-6.
Habermas, J. (1989). The Structural Jurgen Habermas, 1962/1989, The Structural Transformation of the Public Sphere: An Inquiry into a Category of a Bourgeois Society. Cambridge: MA: MIT Press.
Hadiz, V. R., & Chryssogelos, A. (2017). Populism in world Politics: A Comparative cross-regional perspective. International Political Science Review No. 38 Vol. 4, 399-411.
Harari, Y. N. (2017). Sapiens: Riwayat Singkat Umat Manusia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Haryanto. (2017). Elit, Massa, dan Kekuasaan: Suatu Bahasan Pengantar. Yogyakarta: Penerbit PolGov.
Hasan, K. (2011). ANALISIS: PROPAGANDA FASISME. PRODI: ILMU KOMUNIKASI FISIP UNIVERSITAS MALIKUSSALEH, 1-9.
Kusuma, A. J., Rahmawati, R., & Fathun, L. O. (2022). Model Islam Inklusif di Indonesia sebagai Kajian Kritik terhadap Teori "Clash of Civilization" Samuel P. Huntington. Journal of Political Issues, 62-77.
Mosca, G. (1939). The Ruling Class. New York and London: McGraw Hill Book Company, Inc.
Nasrullah, R. (2012). Internet dan Ruang Publik Virtual, Sebuah Refleksi atas Teori Ruang Publik. Jurnal Komunikator Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 26-33.
Nusferadi, A. (2008). Konteks Internasional Pasca Perang Dunia II dan Langkah Awal Perjuangan Diplomasi RI. Jurnal Sejarah LONTAR Universitas Negeri Jakarta Vol. 5 No. 1, 1-14.
Sukarno. (2005). Di Bawah Bendera Revolusi Cetakan Pertama Jilid V. Jakarta: Yayasan Bung Karno.
Supratman, F. R. (2022). PEMIKIRAN SUKARNO MENGENAI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) (1950-1965). Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol. 8 No. 2, 10-19.
Winters, J. (2011). Oligarki. New York: American Political Science Assosiation.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ragil Kasuda, Rahmat Banu Widodo

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.