SANTRI GENERASI Z SEBAGAI NAVIGATOR NILAI AGAMA DAN TRADISI DI ERA DIGITALISASI
DOI:
https://doi.org/10.71029/robbayana.v2i1.40Kata Kunci:
Santri, Generasi Z, Digitalisasi, TradisiAbstrak
Santri Generasi Z memegang peran sentral dalam menghadapi era digitalisasi. Menurut data dari Databooks, pada tahun ajaran 2020/2021, sekitar 4,37 juta santri tersebar di 30.494 pondok pesantren di seluruh Indonesia. Mereka menggunakan teknologi sebagai sarana untuk memelihara dan menyebarkan nilai-nilai agama serta tradisi yang mereka anut. Santri Generasi Z tidak hanya menjadi pemeluk nilai tradisi di pondok pesantren, tetapi juga agen perubahan yang aktif berkontribusi pada kemajuan pesantren dan masyarakat. Dengan keterampilan digital yang mereka miliki, mereka memanfaatkan aplikasi keagamaan, platform pembelajaran online, dan media sosial untuk memperdalam pemahaman agama, menjaga identitas keislaman, dan memperkuat budaya pesantren. Dalam konteks ini, jumlah santri yang mencapai 4,37 juta menjadi indikator kekuatan dan potensi besar mereka dalam mempertahankan warisan keislaman dan tradisi di tengah dinamika teknologi yang terus berkembang. Kesadaran dan aktifitas santri Generasi Z menjadi cermin harapan untuk menjaga dan memajukan nilai-nilai luhur pesantren di era modern ini dengan tetap berjalan sesuai koridor sebagai seorang santri.
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Khoirul Adib, Brillian Nurin Nada

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
